Kadar kolesterol yang melampaui batas normal dapat membawa risiko serius bagi kesehatan, terutama jika tidak disadari secara dini. Meskipun kolesterol diperlukan untuk fungsi normal tubuh, kelebihan kolesterol jahat (LDL) dapat meningkatkan peluang terkena serangan jantung, stroke, dan masalah kesehatan serius lainnya.
Mayoritas kasus kolesterol tinggi terkait dengan gaya hidup yang tidak sehat. Kebiasaan mengonsumsi makanan tinggi lemak atau kolesterol seringkali menjadi penyebab utama. Beberapa faktor risiko termasuk obesitas, konsumsi alkohol berlebihan, kurang olahraga, gaya hidup yang kurang aktif, serta kondisi kesehatan tertentu seperti diabetes, gangguan tiroid, atau masalah ginjal.
Tanda-tanda kolesterol tinggi mungkin tidak selalu terasa, tetapi beberapa kondisi seperti kelelahan cepat, kecenderungan mengantuk, nyeri kaki, atau pegal-pegal pada tengkuk bisa menjadi indikator. Nyeri dada, xanthomata, xanthelasma, dan gumpalan di urat juga dapat menjadi petunjuk kolesterol tinggi.
Tes darah merupakan cara terbaik untuk memeriksa kadar kolesterol secara pasti. Disarankan untuk meminta tes darah setiap 4-6 tahun setelah usia 20 tahun, namun lebih sering jika memiliki faktor risiko tertentu. Jika kadar kolesterol total melebihi 240 mg/dL, diagnosis kolesterol tinggi dapat ditegakkan.
Merawat kolesterol tinggi melibatkan perubahan gaya hidup seperti mengadopsi pola makan sehat, meningkatkan aktivitas fisik, dan menghindari kebiasaan merugikan. Dengan menyadari tanda-tanda dan faktor risiko, seseorang dapat mengambil langkah-langkah preventif untuk menjaga kesehatan jantung dan mencegah komplikasi yang serius.