Squalene memiliki sifat antioksidan yang memungkinkannya bekerja sebagai penangkap radikal bebas.
Berikut adalah beberapa cara kerja squalene dalam melawan radikal bebas:
- Penangkapan Radikal Bebas: Radikal bebas adalah molekul yang tidak stabil dan memiliki kecenderungan untuk merebut elektron dari molekul lain dalam upaya untuk mencapai kestabilan. Squalene dapat bertindak sebagai penangkap radikal bebas dengan memberikan elektron pada radikal bebas tersebut, sehingga mencegahnya merusak molekul-molekul penting dalam tubuh.
- Perlindungan Membran Selular: Squalene dapat melindungi membran selular dari kerusakan oleh radikal bebas. Membran selular terdiri dari lemak dan squalene dapat mengisi celah dalam struktur membran lipid ganda, membantu menjaga kestabilan membran dan mencegah radikal bebas merusaknya.
- Regenerasi Antioksidan Lain: Squalene juga dapat berkontribusi pada regenerasi antioksidan lain dalam tubuh, seperti vitamin E. Setelah vitamin E menangkap radikal bebas, ia menjadi tidak stabil. Namun, squalene dapat memperbaharui dan meregenerasi vitamin E yang teroksidasi, sehingga memungkinkan vitamin E untuk terus berfungsi sebagai antioksidan.
Selain itu, squalene juga dapat berperan dalam mengurangi kerusakan oksidatif yang disebabkan oleh sinar ultraviolet (UV) matahari. Sinar UV dapat menyebabkan terbentuknya radikal bebas dalam kulit, dan squalene dapat membantu melindungi kulit dengan menangkap radikal bebas yang terbentuk akibat paparan sinar UV.
Meskipun squalene memiliki sifat antioksidan yang menguntungkan, penting untuk diingat bahwa penelitian tentang manfaat squalene masih terus dilakukan, dan efeknya pada manusia masih perlu diteliti lebih lanjut. Selain itu, keberhasilan squalene sebagai antioksidan dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti dosis, bioavailabilitas, dan kondisi kesehatan individu.
